Liputan6.com, Jakarta - Wacana reshuffle kabinet masih terus bergulir. Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpendapat, Presiden Joko Widodo atau Jokowi punya penilaian sendiri soal siapa menterinya yang layak diganti.
"Kalau presiden melihat ada bahwa ini kurang baik, itu kurang baik pasti direshuffle. Apakah itu nanti presiden punya pandangan seperti itu kita tunggu saja. Itu hak prerogatif presiden," kata Ma'ruf Amin di Masjid Raya At-Taqwa, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2022).
Baca Juga
Wapres enggan menilai menteri mana yang layak diganti. Sebab, semua informasi mengenai kinerja menteri masuk ke telinga Jokowi.
Advertisement
"Orang bisa lihat dan itu hak prerogratif presiden. Nanti presiden yang memutuskan semua. Nanti masuk semua informasi informasi itu menteri itu kaya gini, menteri ini kaya gini. Itu nanti di tangan presiden. Tunggu saja. Kalau presiden mau pasti ada reshuffle," ucap dia.
Ma'ruf mengatakan, soal hari reshuffle bisa terjadi kapan saja. Dia menjelaskan, kepala negara pasti mencermati mana kinerja menterinya yang kurang optimal.
"Kalau soal reshuffle itu adalah hak prerogratif dari presiden dan presiden kapan saja bisa melakukan reshuffle kalau diliat misalnya ada pembantunya menterinya yang tidak form, yang tidak bekerja dengan baik. Saya kira kita tunggu saja," tandas Ma'ruf.
Â
Jokowi saat Ditanya Isu Reshuffle Kabinet: Besok, Ya Besok
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali ditanya soal kabar reshuffle atau perombakan kabinet yang semakin mengemuka. Kendati tak memberi kepastian, Jokowi mengatakan reshuffle bisa saja dilakukan pada Jumat, 6 Januari 2023 besok atau beberapa hari kedepan.
"Besok. Ya besok, bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu," kata Jokowi kepada wartawan di Kota Dumai Provinsi Riau, Kamis (5/1/2023).
Jokowi tak menjawab berapa menteri yang akan di-reshuffle. Namun, kabar beredar hari ini bahwa Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate mengundurkan diri dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Kabar ini telah dibantah langsung oleh Johnny Plate. Dia menegaskan hingga kini masih menjadi anggota kabinet dan menjalankan tugas sebagai Menkominfo.
Meski begitu, kata dia, membentuk dan mengganti anggota kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Hingga saat ini kami masih melaksanakan tugas dan fungsi yang dipercayakan oleh bapak Presiden sebagai anggota kabinet Indonesia Maju," kata Johnny kepada wartawan, Kamis (5/1/2023).
"Namun demikian perlu ditegaskan kembali bahwa membentuk dan merubah atau mengganti anggota kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan prerogatif Presiden sesuai Konstitusi Indonesia," sambungnya.
Â
Advertisement
Ngabalin: Reshuffle Kabinet Mungkin Bulan Ini, Menteri yang Diganti Jangan Dongkol
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memprediksi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melalukan reshuffle atau perombakan kabinet pada Januari 2023 ini.
Namun begitu, dia meminta semua pihak menunggu, sebab reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Jokowi.
"Mungkin (reshuffle) Januari (bulan) ini. Kita tunggu bareng-bareng," kata Ngabalin kepada wartawan, Kamis (5/1/2023).
Dia pun meminta menteri-menteri yang terkena reshuffle kabinet tidak marah dan dongkol. Ngabalin mengatakan, menteri yang diganti harus tetap tersenyum seperti awal masuk kabinet Indonesia Maju.
"Kalau nanti ada menteri yang diganti harus tetap semangat dan tersenyum seperti saat awal Anda dipilih. Jangan marah, jangan dongkol karena waktu Anda sudah sampai di sini saja," tutur dia.
"Tetap dan harus berterima kasih pada Presiden saat diangkat dan diberhentikan oleh beliau," sambung Ngabalin.
Â
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com